Siswa SMKN 1 Pundong berhasil menciptakan alat deteksi dini atau Early Warning System (EWS) banjir. Alat deteksi dini banjir ini diciptakan oleh siswa-siswa dari jurusan audio video. Dengan beberapa kali percobaan, akhirnya siswa SMK Pundong berhasil menciptakan alat yang diharapkan berguna bagi masyarakat.
Penciptaan alat deteksi dini ini berawal dari keprihatinan siswa terhadap bencana banjir yang melanda sebagian wilayah di dekat sekolah mereka. Akhir tahun lalu, puluhan rumah di kawasan desa Sriharjo Pundong dan desa Selopamioro Imogiri terendam air.
Badai cempaka yang melanda DIY sekitar bulan November 2017 lalu mengakibatkan debit air di sungai Oya yang melintas kedua wilayah tersebut melonjak. Tak hanya di seputaran aliran sungai Oya, banjirpun melanda hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Bantul.
Merasa prihatin dengan keadaan tersebut, siswa SMKN 1 Pundong menciptakan EWS Banjir. Para siswa melakukan ujicoba EWS tersebut di Sungai Oya, Senin (17/9) siang. Sejumlah siswa merangkai sensor dan dihubungkan dengan amplifier.
Detektor hasil ciptaan siswa SMKM 1 Pundong ini langsung menyala ketika debit air sungai mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Ketika sensor ini berbunyi akan menjadi tanda kepada masyarakat di bagian hilir untuk bersiap dengan hadirnya air.
Ridwan, salah seorang siswa yang turut andil dalam menciptakan EWS tersebut mengatakan, ketika masyarakat sudah mendapat peringatan lebih dini akan bencana banjir maka diharapkan kerugian bisa diminimalisir. Korban jiwa ataupun harta benda lainnya bisa diantisipasi lebih dini.
"Cuaca di tempat kita ini tidak tentu. Cuaca ekstrim seperti saat badai cempaka lalu bisa sering terjadi," ujarnya.
Sebenarnya, untuk merangkai alat ini tidak sulit karena ia merasa akan butuh waktu cukup lama untuk memasang alat tersebut di sungai. Agar berjalan sesuai yang diharapkan, maka pemasangan alat harus menyesuaikan dengan tinggi permukaan air saat berporensi meluap.
Pelaksana harian (PLh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, menyambut baik hal tersebut. Pihaknya akan mengkaji efektifitas alat tersebut, jika cukup efektif maka besar kemungkinan pihaknya akan bekerjasama dengan SMK N 1 Pundong.
"Bantul itu daerah rawan banjir. Ada 6 sungai besar yang berpotensi meluap ketika musim penghujan,"ujarnya.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!